~ Jazakalloh Khoiron Katsiro atas kehadiran n supportnya dlm acra mabit MQS PI Thn baru 1432 Hijriah, smoga dpt brmanfaat n mnjadi jln amal n elmu. Amiin.. ~

Jumat, 21 November 2008

Jumat, 14 November 2008

Kesedihan Umar Bin Khattab


Dan Umar pun Menangis...
Pernahkah anda membaca dalam riwayat akan Umar bin Khatab menangis?Umar bin Khatab terkenal gagah perkasa sehingga disegani lawan maupun kawan. Bahkan konon, dalam satu riwayat, Nabi menyebutkan kalau Syeitan pun amat segan dengan Umar sehingga kalau Umar lewat di suatu jalan, maka Syeitan pun menghindar lewat jalan yang lain. Terlepas dari kebenaran riwayat terakhir ini,yang jelas keperkasaan Umar sudah menjadi buah bibir di kalangan umat
Islam.Karena itu kalau Umar sampai menangis tentulah itu menjadi peristiwa yang menakjubkan. Mengapa "singa padang pasir" ini sampai menangis ?


Umar pernah meminta izin menemui rasulullah. Ia mendapatkan beliau sedang berbaring di atas tikar yang sangat kasar. Sebagian tubuh beliau berada diatas tanah. Beliau hanya berbantal pelepah kurma yang keras. Aku ucapkan salam kepadanya dan duduk di dekatnya. Aku tidak sanggup menahan tangisku.

Rasul yang mulia bertanya, "mengapa engkau menangis ya Umar?"Umar menjawab, "bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini telah menimbulkan bekas pada tubuh engkau, padahal Engkau ini Nabi Allah dan kekasih-Nya.Kekayaanmu hanya yang aku lihat sekarang ini. Sedangkan Kisra dan kaisar duduk di singgasana emas dan berbantalkan sutera".

Nabi berkata, "mereka telah menyegerakan kesenangannya sekarang juga;sebuah kesenangan yang akan cepat berakhir. Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir.

Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang yang bepergian pada musim panas. Ia berlindung sejenak di bawah pohon, kemudian berangkat dan meninggalkannya."Indah nian perumpamaan Nabi akan hubungan beliau dengan dunia ini. Dunia ini hanyalah tempat pemberhentian sementara; hanyalah tempat berteduh sejenak, untuk kemudian kita meneruskan perjalanan yang sesungguhnya.

Ketika anda pergi ke Belanda, biasanya pesawat akan transit di Singapura.Atau anda pulang dari Saudi Arabia , biasanya pesawat anda mampir sejenak diAbu Dhabi. Anggap saja tempat transit itu , yaitu : Singapura dan Abu
Dhabi merupakan dunia ini.Apakah ketika transit anda akan habiskan segala perbekalan anda? Apakah anda akan selamanya tinggal di tempat transit itu?

Ketika anda sibuk shopping ternyata pesawat telah memanggil anda untuk segera meneruskan perjalanan anda. Ketika anda sedang terlena dan sibuk dengan dunia ini, tiba-tiba Allah memanggil anda pulang kembali ke sisi-Nya.

Perbekalan anda sudah habis, tangan anda penuh dengan bungkusan dosa anda,lalu apa yang akan anda bawa nanti di padang Mahsyar.Sisakan kesenangan anda di dunia ini untuk bekal anda di akherat.Dalam tujuh hari seminggu,mengapa tak anda tahan segala nafsu, rasa lapar dan rasa haus paling tidak dua hari dalam seminggu. Lakukan ibadah puasa senin-kamis. Dalam dua puluh empat jam sehari, mengapa tak anda sisakan waktu barang satu-dua jam untuk sholat dan membaca al-Qur'an. 8 jam waktu tidur kita....mengapa tdk kita curi 15 menit saja untuk sholat tahajud.

"Celupkan tanganmu ke dalam lautan," saran Nabi ketika ada sahabat yang bertanya tentang perbedaan dunia dan akherat, "air yang ada di jarimu itulah dunia, sedangkan sisanya adalah akherat" ..Bersiaplah, untuk menyelam di "lautan akherat".Siapa tahu Allah sebentar lagi akan memanggil kita, & bila saat panggilan itu tiba,jangankan untuk beribadah, menangis pun kita tak akan punya waktu lagi. Subhanalloh Hujamkanlah penjelasan baginda nabi SAW diatas ke dalam hati kita. Allahualam bissawab

"DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG"
"jangan pernah berhenti untuk terus melakukan kebaikan dan selalu berbuat baik, karena kemegahan istanamu di surga ditentukan oleh kualitas dan kuantitas kebaikan yang kamu lakukan.." c

Readmore »»

Selasa, 11 November 2008

Berbuatlah...

Walid bin Mughirah, Umayyah bin Khalaf, dan Al-`Ash bin Wail telah membelanjakan hartanya untuk memerangi risalah dan melawan kebenaran, "Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan." (QS Al-Anfal: 36)

Namun kebanyakan kaum muslimin justru kikir dengan harta mereka, sehingga tidak terbangun menara keutamaan dan tugu keimanan, "Dan, barangsiapa yang kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri." (QS Muhammad: 38)
Demikianlah gambaran tekad kuat para durjana dan kelemahan orang-orang yang bisa dipercaya.


Dalam memoar Golda Mier, mantan Perdana Menteri Israel, yang berjudul Malice, disebutkan bahwa dalam satu fase hidupnya dia harus bekerja selama enam belas jam tanpa istirahat demi mempertahankan prinsip-prinsipnya yang sesat dan pikiran-pikiran yang menyimpang itu, hingga akhirnya berhasil melahirkan negara Israel bersama-sama dengan Ben Gurion. Kalau mau silahkan membaca buku dimaksud.
Saya sendiri sering menyaksikan generasi kaum muslimin yang sama sekali tidak pernah berbuat, meski hanya satu jam saja. Mereka larut dalam main, makan, minum, tidur, dan menghabiskan waktu percuma, Apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu, "Berangkatlah (untuk berjuang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu (QS At-Taubah: 38)
Umar adalah sosok yang sangat giat bekerja siang malam. Dia hanya menyempatkan tidur sebentar. Sampai-sampai keluarganya menegurnya, "Engkau tidak tidur?" Tapi teguran itu dijawab oleh Umar, "Jika aku tidur di malam hari maka sia-sialah diriku, dan jika aku tidur di siang hari maka sia-sialah rakyatku."
Dalam memoar seorang tiran, Mose Dayan, yang berjudul The Sword and Rule dituliskan bahwa dia harus terbang dari satu negara ke negara yang lain, dari kota satu ke kota yang lain, siang dan malam, terang-terangan dan sembunyi-sembunyi, harus menghadiri berbagai pertemuan, mengadakan konferensi, mengatur kesepakatan dan perjanjian, dan tak lupa menulis dalam catatannya. Sayang sekali memang, bahwa orang yang lebih pantas menjadi saudara kandung kera dan babi seperti dia, justru bisa menunjukkan keuletan seperti ini. Sebaliknya, kebanyakan kaum muslimin justru menunjukkan kemalasannya. Inilah tekad orang durjana dan kelemahan orang yang bisa dipercaya.
***
Umar bin Khattab telah menyatakan perang terhadap semua bentuk pengangguran, kemalasan, dan ketidakgiatan. Bahkan Umar bin Khattab pernah menarik keluar para pemuda yang diam di dalam mesjid dan tidak melakukan apa-apa. Umar memukul mereka dan berkata, "Keluar kalian, cari rezeki. Langit tidak akan menurunkan emas dan perak."
Kemalasan dan ketidakgiatan hanya akan melahirkan pikiran-pikiran yang negatif, kesengsaraan, penyakit kejiwaan, kerapuhan jaringan syaraf, keresahan, dan kegundahan.

Sedangkan kerja dan semangat akan mendatangkan kegembiraan, suka cita dan kebahagiaan.
Segala kecemasan, keresahan, kegundahan, dan penyakit-penyakit intelektual, syaraf dan jiwa, akan berakhir bila masing-masing kita menjalankan peranannya dalam hidup ini. Sehingga semua lapangan kerja menjadi ramai. Pabrik-pabrik menjadi produktif, tempat-tempat kerja akan sibuk, lembaga-lembaga sosial dan dakwah dibuka kembali, dan pusat-pusat kegiatan budaya dan ilmiah marak di mana-mana. Firman Allah,
"Katakanlah: 'Bekerjalah kamu sekalian'."
"Menyebarlah di permukaan bumi."
"Bersegaralah!"
"Cepat-cepatlah."

Juga sabda Rasulullah, "Sesungguhnya Nabi Allah Daud akan makan dari hasil kerja tangannya."
Al-Rasyid memiliki sebuah buku yang berjudul Shin'atul Hayat (Merancang Kehidupan). Dalam buku ini ia berbicara banyak tentang masalah ini dan menyebutkan bahwa banyak orang yang tidak memainkan peran yang seharusnya mereka perankan dalam kehidupan ini, "Mereka hidup, tapi seperti orang yang sudah mati. Mereka tidak menangkap apa rahasia dibalik kehidupan mereka, mereka tidak melakukan yang terbaik untuk masa depan, umat maupun diri mereka sendiri."

Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang. Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai udzur dengan orang yang berjihad di jalan Allah. (QS An-Nisa': 94)
Seorang seorang perempuan kulit hitam yan menyapu mesjid Rasulullah telah memainkan perannya dalam kehidupan. Dan, dengan peran yang dia mainkan dia masuk surga.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun dia menarik hatimu. (QS Al-Baqarah: 221)

Demikian pula budak yang mengerjakan mimbar Rasulullah, telah melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Dan, dia memperoleh pahala atas apa yang dia lakukan, karena memang bakatnya di dunia pertukangan. Orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya. (QS At-Taubah: 79)

Readmore »»

Senin, 03 November 2008

Adab Berdoa

1. Bersuci.
2. Menghadap kiblat.
Ia (nabi) mendatangi tempat wuquf di ‘Arafah, dan ia menghadap kiblat dan terus menerus berdoa sehingga tenggelam matahari.(H.R. Muslim)
3. Berdo’a pada waktu-waktu atau keadaan-keadaan yang mulia, seperti waktu sujud, puasa, sedang bepergian (safar), menghadapi musuh, pertengahan malam, antara azan dan iqamah, hari jum’at dll.


Rasulullah bersabda:
"Pada tiap malam, Rabb kita turun ke langit dunia ketika bersisa sepertiga malam yang akhir. Maka Allah berfirman: Barangsiapa yang berdoa kepadaKu, pasti akan Kukabulkan, dan siapa yang memohon kepadaKu, pasti akan Kuberi, dan siapa yang mohon ampun kepadaKu pasti akan Kuampuni."(H.R. Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan yang lainnya)
"Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya ialah ketika sujud. Maka perbanyaklah doa (di waktu itu)."(H.R. Muslim)
"Tidak seorang pun menaruh keningnya bersujud kepada Allah dan ia berkata: Tuhanku, ampunilah dosaku – tiga kali --, kecuali pada saat ia mengangkat kepalanya telah diampuni dosanya." (H.R. Ibnu Abi Syaibah)
4. Mengangkat kedua belah tangan dengan kedua telapak tangan terbuka.
5. Memperlihatkan kepapaan dan kemiskinan.
6. Merendahkan diri dan khusu’.
7. Memilih kata-kata yang paling baik, baik lafaz, makna serta untaian baitnya.
8. Berusaha sedapat mungkin untuk mengucapkannya dengan benar dan menghindari kesalahan ucapan.
9. Memulai do’a dengan memuji dan mengagungkan Allah serta shalawat kepada Rasulullah SAW.
Nabi SAW lewat di depan seorang yang bernama Abu ‘Iyasy Zaid bin Shamit az-Zuraqiy yang sedang shalat. Ia berdoa : "Ya Allah, aku mohon kepadaMu karena sesungguhnya bagiMu puja dan puji, tiada Tuhan selainMu, wahai Yang Maha Pemberi, yang menjadi harapan, Yang Mencipta langit dan bumi, Yang Maha Luhur dan Maha Mulia". Kemudian Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya engkau telah memohon kepada Allah dengan mempergunakan nama-namaNya Yang Agung, yang bilamana dimohonkan dengan nama-namaNya itu akan dikabulkan dan jika dimintai dengannya juga akan diberi." (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, Nasa’i, dan lain-lainnya)
10. Mendahulukan taubat dan istigfar, pengakuan terhadap dosa-dosa dan kemaksiatan disertai dengan keikhlasan dalam berdo’a.
11. Tawassul dengan Al-Asma’ Al-Husna (nama nama Allah yang baik) dan sifat-sifat Allah yang agung dan mulia, sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya:
"Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu" (QS: Al-A’raaf:180)
12. Tawassul dengan amal sholeh yang pernah dilakukan.
13. Memperlihatkan permohonan yang sangat dan mengiba dengan menyebut kebesaran Allah SWT sesering mungkin, yang sangat diharapkan dengan melakukan hal tersebut, terkabulnya do’a yang dipanjatkan.
14. Mengucapkan “amin” setelah selesai berdo’a sebagai penutup.
15. Selalu mengharap dan meminta. Tidak boleh putus asa dalam mengharap terkabulnya permintaan tersebut. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, "Aku akan mengikuti persangkaan mengikuti persangkaan hambaKu kepadaKu. Dan Aku selalu menyertainya apabila ia berdoa kepadaKu." (H.R. Bukhari dan Muslim)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, "Aku mengikuti sangkaan hambaKu kepadaKu. Dan Aku selalu menyertainya sepanjang ia ingat kepadaKu." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Readmore »»