~ Jazakalloh Khoiron Katsiro atas kehadiran n supportnya dlm acra mabit MQS PI Thn baru 1432 Hijriah, smoga dpt brmanfaat n mnjadi jln amal n elmu. Amiin.. ~

Rabu, 26 Agustus 2009

DOA DI BULAN RAMADHAN

Oleh Ihsan Tandjung

Dalam rangkaian ayat Al-Qur’an mengenai puasa di bulan Ramadhan terselip suatu ayat yang secara khusus membicarakan soal berdoa. Di dalamnya Allah subhaanahu wa ta’aala perintahkan orang beriman untuk berdoa kepadaNya. Dan Allah subhaanahu wa ta’aala berjanji untuk mengabulkan doa siapapun asalkan memenuhi tiga syarat: (1) Memohon hanya kepada Allah subhaanahu wa ta’aala, bukan selainNya. (2) Memenuhi segala perintahNya dan (3) Beriman kepada Allah subhaanahu wa ta’aala sebagai Rabb yang Maha Kuasa mengabulkan permintaan dan menetapkan taqdir segalanya.

أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al-Baqarah ayat 186)

Bulan Ramadhan merupakan bulan di mana orang beriman mempunyai kesempatan begitu luas untuk berdoa kepada Allah subhaanahu wa ta’aala. Dan waktu-waktu mustajab (saat doa berpeluang besar dikabulkan Allah) tersebar dalam beberapa momen khusus sepanjang Ramadhan.

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga golongan yang doa mereka tidak ditolak: (1) orang yang berpuasa hingga ia berbuka, (2) imam yang adil dan (3) doa orang yang dizalimi.” (HR Tirmidzi 3522)

Subhanallah…! Dalam hal berdoa orang berpuasa disetarakan dengan pemimpin yang adil dan orang terzalimi. Doa orang berpuasa mustajab. Didengar, tidak ditolak Allah subhaanahu wa ta’aala. Bahkan dikabulkan insyaAllah. Setiap orang yang faham hadits ini sangat bergembira menyambut Ramadhan. Sebab itu berarti selama 29 atau 30 hari selama ia berpuasa peluang doanya dikabulkan Allah subhaanahu wa ta’aala sangatlah luas…!

Dan terlebih lagi saat menjelang berbuka ketika menanti tibanya azan Magrib. Kita harus memanfaatkan waktu sebaiknya untuk berdoa saat itu. Maka, saudaraku, manfaatkan kesempatan emas menjelang berbuka dengan mengajukan berbagai permintaan kepada Allah ta'aala. Sebab sebagian masyarakat kita malah menghabiskan waktu dengan ngobrol tidak karuan menjelang magrib di bulan Ramadhan. Padahal coba perhatikan hadits berikut:
سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
“Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak tertolak pada saat berbuka.” (HR Ibnu Majah 1743)

Lalu apakah lafal khusus Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelang ifthor berbuka puasa? Beliau membaca sebagaimana dijelaskan dalam hadits di bawah ini:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ
وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

“Jika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam berbuka, ia berdoa: Dhahabazh-zhoma-u wab tallatil-'uruq wa tsabbatal-ajru insyaa Allah “Telah hilang dahaga, telah basah urat-urat dan semoga ganjaran didapatkan, insya Allah.” (HR Abu Dawud 2010)

Mengapa di dalam doa berbuka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengatakan: ”...dan semoga ganjaran didapatkan, insya Allah.”?
Karena sesungguhnya yang sangat diharapkan bukan semata kegembiraan pertama sewaktu berbuka di dunia, melainkan yang lebih diharapkan orang beriman ialah kegembiraan kedua yaitu saat bertemu Allah ta’aala di hari berbangkit kelak. Orang beriman ketika itu bergembira berjumpa Allah ta’aala karena puasanya sewaktu di dunia diterima olehNya. Demikianlah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda dalam hadits sebagai berikut :
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kegembiraan. Kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat kelak perjumpaannya dengan Allah ta’aala karena ibadah puasanya.” (HR Bukhary 1771)

Hidup manusia di dunia adalah pergantian antara susah dan senang. Maka selama bulan Ramadhan khususnya, marilah kita membaca yang Nabi shollallahu ’alaih wa sallam biasa baca ketika menghadapi keadaan susah maupun menerima karunia. Untuk mengantisipasi kesusahan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam melazimkan kalimat istighfar sebagaimana hadits berikut:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa yang tetap melakukan istighfar, maka Allah subhaanahu wa ta’aala akan membebaskannya dari segala kesusahan dan melapangkannya dari setiap kesempitan serta akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak diduganya.” (HR Abu Dawud 1297)

Sedangkan ketika menerima karunia, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menganjurkan kita membaca sebagaimana hadits berikut:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَى عَبْدٍ نِعْمَةً فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ إِلَّا كَانَ الَّذِي أَعْطَاهُ أَفْضَلَ مِمَّا أَخَذَ
“Setiap orang yang diberi karunia Allah ta'aala lalu ia membaca ‘Alhamdulillah’, maka Allah ta’aala akan berikan yang lebih utama daripada apa yang telah ia terima.” (HR Ibnu Majah 3795)

Ya Allah, basahi lidah kami dengan mengingatMu selalu. Cerdaskan kami dalam mengajukan doa-doa kepada Engkau sesuai situasi dan kondisi kami masing-masing mengikuti teladan NabiMu Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Ya Allah, berkahilah kami di bulan Sya’ban dan Ramadhan. Amin ya rabb...

Readmore »»

Jumat, 21 Agustus 2009

MarHaBan Ya RaMaDhan 1430H

Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
MARHABAN YA RAMADHAN
Ramadhan sudah tiba.
Pintu segala pahala dibuka,
Saatnya hati lebih dibersihkan lagi
Saatnya amal shalih lebih dilipatgandakan lagi
Saatnya ibadah lebih dikhusyu'kan lagi
Agar Arro'yan menyambut senangAgar Allah SWT semakin sayang
Mohon Maaf Lahir & Batin
Atas segala kekhilafan & dosa yang telah dilakukan
Atas segala perbuatan yang tidak berkenan
Taqqobalahu Minna Waminkum, Taqoballahu Ya Karim

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1430H

Semoga Ramadhan ini ..
Semakin meningkatkan kualitas Imtaq kita
Semakin memperkokoh jalinan ukhuwah kita
Semakin mempertebal rasa empati kita terhadap sesama
Allahumma Amin.

Jazakumullahi khoiron katsiron.
Wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
~MQS Family~

Readmore »»

Selasa, 18 Agustus 2009

Belajar dari Keluarga Ust. Mutammimul Ula


(Sumber: edisi khusus Majalah Tarbawi “Mozaik Cinta”)

11 Amanah Allah
1. Afzalurahman, 21 tahun, semester 6 Teknik Geofisika ITB, Hafal Quran usia 13 tahun, sekarang masuk Program PPDMS, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB, Peserta Pertamina Youth Progamme 2OO7 dari ITB
2. Faris Jihady Hanifa, 2O tahun, semester 4 Fakultas syariah LIPIA, hafal Quran usia 1O tahun Predikat mumtaz, Juara 1 lomba Tahfidz 3O Juz yang diselenggarakan Kerajaan Saudi Arabia, Juara 1 Lomba OlimPiade IPS tingkat SMA 2OO3
3. Maryam Qonitat, 18 tahun, semester 2 Fakultas Ushuluddin Univ Al Azhar Kairo, hafal quran usia 16 tahun. Lulusan Terbaik Husnul Khotimah 2OO6
4. Scientia Afifah, 17 tahun, kelas 3 SMU 28, hafal 1O Juz, pelajar teladan MTs Al Hikmah 2OO4
5. Ahmad Rosikh Ilmi, 15 tahun, kelas 1 MA husnul Khotimah, hafal 6 Juz, pelajar Teladan SDIT Al Hikmah 2OO2, Lulusan Terbaik MTs Al Kahfi 2OO6
6. Ismail Ghulam Halim, 13 tahun, kelas 2 MTs Al Kahfi, Hafal 8 Juz, Juara Olimpiade IpA tngkat SD se Jaksel 2OO3, 4 penghargaan dari Al Kahfi, Tahfidz Terbaik, Santri Favorit, Santri Teladan, dan Juara Umum
7. Yusuf Zaim Hakim, 12 tahun, kelas 1 MTs Al Kahfi, hafal 5 Juz, rangking 1 di kelasnya
8. Muh Saihul Basyir, 11 tahun, kelas 5 SDIT Al Hikmah, hafal 25 Juz
9. Hadi Sabila Rosyad, 9 tahun, kelas 4 SDIT Al Hikmah, hafal 2 Juz
1O. Himmaty Muyasssarah, 7 tahun hafal 1juz
11. Hasna wafat usia 3 tahun, bulan Juli 2OO6

Kebaikan kebaikan itu
~ Mengajarkan Al Quran sejak usia 4 tahun. Doktrin keluarga = Al Quran adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat
~ Jangan terlalu mengandalkan sekolah. 2 / 3 keberhasilan Pendidikan itu ada di rumah
~ Keberhasilan adalah hasil integrasi kedua orang tuanya. Lebih besar tanggung jawab seorang ayah dibanding ibu
~ Rasulullah memanggil ayah dari anak yang mencuri. ayah idaman dalam Al Quran = lukman. Ibrahim mentarbiyah anak dan istrinya
~ suami yang membangun visi dan istri yang mengisi kerangka itu.
* Imam Syafi I ditinggal wafat ayahnya ketika berusia 6 tahun. Namun isi kepala sang ayah sudah pindah ke sang ibu.
* Al Banna dan sentuhan pendidikan sang ayah
* Qordhowi berkata, dahulu saya tidak tahu mengapa ayah mengkondisikan saya hafal al quran usia 1O tahun
~ Ihtimam atau perhatian yang tinggi terhadap anak dan pendidikannya
1. perhatian dari A sd Z, potong kuku, bersihkan telinga dll
2. File file khusus yang menyimpan catatan tentang anak, hasil ulangan dan lain lain
3. Kekayaan kami adalah anak dan buku. Setiap liburan, selalu mengajak anak anak ke toko buku.ada 4OOO buku di rumah
~ Visi yang ada di kepala kami adalah anak anak kami semuanya harus menjadi hafidz quran
1. Keliling Jawa dan Madura untuk melihat pesantren tahfidz terbaik. Pilihan jatuh di Kudus. Orang mencibir untuk apa menjadi hafidz Quran dan menitipkan anak di pesantren
2. Tujuh tahun pernikahan tanpa televisi
3. Setiap hari diperdengarkan murottal
4. Sang ibu mengajar sendiri dengan Qiroati
~ Nasihat sang suami yang mencerminkan kekuatan visinya sebagai kepala keluarga =
Bu, Kita harus berbeda dengan orang lain dalam kebaikan. Orang lain duduk kita sudah harus berjalan, orang lain berjalan kita sudah harus berlari, orang berlari kita sudah tidur, orang lain tidur kita sudah bangun.
Jangan sedikitpun berhenti berbuat baik sampai soal niat. Kita tidak boleh lalai karena kita tidak tahu kapan Allah mencabut nyawa kita
~ Tiga Fase interaksi dengan Anak menurut Imam Ali
7 tahun pertama = perlakukan ia seperti raja
è masa pembentukan tumbuh kembang otak menyerap informasi
7 tahun kedua = perlakukan ia seperti tawanan perang dalam kedisiplinan
è Masa penanaman sikap. Disiplin disiplin Disiplin
7 tahun ketiga dan seterusnya = perlakukan ia sebagai teman atau sahabat
~ Pakar mengatakan 7 sd 12 tahun adalah golden age. Usia emas. Saat itulah fase pembentukan sikap, perilaku, dan penanaman nilai yang paling penting.
~ Hafal Qurannya Al Banna 1O tahun, Qordhowi 1O tahun, Imam Syafi I 9 tahun, Imam Ahmad 7 tahun
~ Rasul menyuruh sholat di usia 7 tahun, dan bila sampai 1O tahun belum sholat maka pukullah ia
~ Menjelang tidur selalu diceritakan kisah kisah para nabi dan rasul
~ Jadwal dalam papan besar untuk belajar Al quran bagi 11 anak kami
~ Bakda maghrib dan Bakda subuh adalah waktu interaksi dengan Al Qur an.
Nak ibu bangga sekali dengan kamu, meskipun sulit tapi kamu disiplin menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari.
~ Anak pertama dan kedua sejak usia 5 dan 4 tahun terbiasa bangun sebelum subuh
~ Di Komplek perumahan DpRRI si kecil sudah bisa menghafal siapa saja anggota dewan yang jarang sholat subuh berjamaah
~ Jangan lupakan membangun dakwah di keluarga besar. Saat kami all out keluar rumah, keluarga besar kamilah, yang terlibat mengawasi anak anak
~ Kami rutin berkunjung ke keluarga besar untuk menjalin hubungan baik dengan mereka
~ Kesulitan di masa pembentukan adalah faktor keistiqomahan. Harus konsisten mengontrol
~ Memagari anak anak dari pengaruh negatif. Ada agreement dengan anak anak kapan saat menonton TV dan ada hukuman bila dilanggar
~ Nak, hafalanmu banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu
~ Syukur kami tiada henti padamu ya Robbi atas karunia anak anak kami
~ Keberhasilan itu bukan tercapainya tujuan tapi pada proses yaitu komitmen dan konsistensi kita menjalaninya. Kepada Allah kembali segala urusan

Readmore »»

Kamis, 13 Agustus 2009

Undangan MQSPI-3 "Ramadhan di Rumah Kita"


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ramadhan tinggal beberapa saat lagi akan menyapa kita, sudahkah kita mempersiapkan dalam menyabut dan mengisinya ?

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1430H khususnya di keluarga kita agar Ramadhan Tahun ini lebih baik dan maksimal.

Daarut Tauhiid Jakarta bersama Manajemen Masjid Raya Pondok Indah (MRPI) mengundang dalam acara special yaitu :


Malam Muhasabah Menuju Qolbun Salim PI 3 (MQSPI-3)
Edisi Spesial TARHIB RAMADHAN (Persiapan Ramadhan 1430H)
tema :
“Ramadhan di Rumah Kita”

Waktu :
Sabtu, 15 Agustus 2009 bertepatan dengan 24 Sya'ban 1430 H
Pukul 18:00 sd 06:00 keesokan harinya (menginap/mabit)
Bertempat di Masjid Raya Pondok Indah (MRPI),

Jl. Sutan Iskandar Muda No. 1

Nara Sumber :

- Ust. DR. Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR-RI)
- Ust. Mutammimul 'Ula (Keluarga Penghapal Qur'an dgn 11 anak)

- Ust. Ihsan Hakim (Majelis Keluarga Islami)


Imam Qiyamullail

Ust. Ahamd Muzammil, Al-Hafidz.

Muhasabah

Ust. Dadang Sukendar

Spirit MQpagi

Ust. Hari Sanusi

Agenda :
Kajian Tematis & Dialog interaktif - Qiyamullail -
Muhasabah dan Bazar

Acara ini terbuka untuk umum, pria/wanita, ihwan/akhwat dan tidak dikenakan biaya.

Untuk informasi lebih lanjut dipersilahkan menghubungi :
DT Jakarta : 021- 7235255
MQS Hotline (Kasmudi) : 021- 70145049


Ladang beramal untuk bisa ikut menginformasikan acara kegiatan ini dan semoga Alloh SWT membalas dgn lebih baik.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

(Tim Publikasi MQSPI-3)

Readmore »»

Sabtu, 01 Agustus 2009

”INDONESIA BERTARHIB RAMADHAN 1430H”

Masihkah ada semangat diri dan bangsa ini untuk hidup lebih baik..? Bagaimana diri dan bangsa ini untuk merdeka dalam hidup ini..? Hidup ingin semangat dan merdeka tapi bagaimana caranya, sementara banyak problema hidup yang dihadapi..?

Ada waktu yang sangat istimewa di bulan agustus untuk menjawab hal itu yakni dalam:

”INDONESIA BERTARHIB RAMADHAN 1430H”

“Semangat dan Merdeka dengan Ramadhan”

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1430H sekaligus memperingati Hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia, kami-Daarut Tauhiid Jakarta-mengundang dalam acara special yang terangkai melalui Majelis Manajemen Qolbu (MMQ) dan Malam Muhasabah Qolbun Salim (MQS), insyaAllah akan dilaksanakan pada:

1. Lokasi Acara Masjid Baitul Ihsan – Bank Indonesia

Tema : “Memerdekakan Diri dengan Ramadhan”

Konsep acara : Ceramah/Kajian, Dialog, I’tikaf, Qiyamullail, Dzikir dan Doa (Muhasabah)

Hari, Tanggal : Sabtu - Minggu, 01 s/d 02 Agustus 2009

Waktu : 18.00 – 06.00 Wib

Narasumber : - Ust. Subkhi Al-Bughuri

- Ust. Muhsinin Fauzi, Lc, MM

- Ust. Martomo Malaing, SQ, S.Th.I. Al-Hafidz

- Ust. Edi Abu Marwa

2. Lokasi Acara Masjid Istiqlal

Tema : “Semangat dan Merdeka dengan Ramadhan”

Konsep acara : Ceramah (Tausyiah), Dzikir dan Doa (Muhasabah)

Hari, Tanggal : Minggu, 09 Agustus 2009

Waktu : 09.00 – 13.00 Wib

Narasumber : KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

Ust. Yusuf Mansur

3. Lokasi Acara Masjid Raya Pondok Indah

Tema : “Semangat dalam Menggapai Insan Fitri”

Konsep acara : Ceramah (Tausyiah), Dzikir dan Doa (Muhasabah)

Hari, Tanggal : Minggu, 11 Agustus 2009

Waktu : 19.30 – 20.30 Wib

Narasumber : KH. Abdullah Gymnastiar

4. Lokasi Acara Masjid Raya Pondok Indah

Tema : “Ramadhan di Rumah Kita”

Konsep acara : Ceramah/Kajian, Dialog, I’tikaf, Qiyamullail, Dzikir dan Doa

(Muhasabah) dan Bazar

Hari, Tanggal : Sabtu-Minggu, 15 s/d 16 Agustus 2009

Waktu : 18.00 – 06.00 Wib

Narasumber : - Ust. DR. Hidayat Nur Wahid, MA.

- Ust. Muttaminul Ula

- Ust. Ikhsan Hakim

- Ust. Hasanuddin Sinaga

Info Center : 021-7235255 / Andi: 021-934 55 013/081320023123

Readmore »»