Oleh Fery Ramadhansyah
Satu ketika Tufail bin Ubai bin Ka’b mengikuti Abdullah bin Umar berjalan ke sebuah pasar. Dilihatnya Abdullah tadi mengucapkan salam kepada semua orang yang dijumpainya baik yang dikenal ataupun tidak. Lantas Tufail pun bertanya kepadanya; wahai Abdullah, kenapa engkau pergi ke pasar. Padahal engkau tidak berbelanja. Kemudian dia menjawab; aku pergi ke pasar cuma untuk sekedar salam. Karena salam menghantarkan seseorang masuk ke dalam surga.
Ucapan salam memang sederhana. Hanya dengan ucapan “assalamu’alaikum” seseorang tanpa disadari sebenarnya ia telah menaburkan benih-benih cinta terhadap sesama. Sebab salam bukan sekedar ucapan yang terlintas untuk basa basi saja, melainkan di dalamnya mengandung doa.
Rasullullah saw bersabda: “Kamu tidak akan masuk surga sampai kamu beriman, dan kamu tidak bisa beriman sebelum kamu saling mencintai. Maukah kamu aku beritahukan sesuatu jika kamu melakukannya maka kamu akan saling mencintai. Tebarkanlah salam. ” (HR Muslim)
Mengucap salam tidak sama dengan ucapan yang lain. Kita sering mendengar ucapan “selamat pagi, selamat siang, selamat sore ataupun selamat malam”. Semua ucapan ini memang baik diucapkan, namun ucapan tersebut meskipun menempati posisi “ assalamu’alaikum” akan tetapi sifatnya temporal. Kalau hendak mendoakan, kenapa harus terikat waktu seperti ucapan selamat pagi dan lainnya. Oleh karena itulah kalimat “ assalamu’alaikum” tidak menyertai waktu. Itu artinya, setiap orang yang mengucapkan salam kepada orang lain berarti ia mendoakan keselamatan padanya sepanjang masa.
Ditinjau dari aspek sosial, salam merupakan penguat hubungan seseorang dengan yang lain. Walau hanya berpapasan, kemudian mengucapkan salam tentunya orang lain merasa senang karena didoakan. Doa yang meluncur tanpa pamrih dan tanpa diminta itu akan membuat jalinan tali cinta terhadap sesama. Sehingga, bagi siapa yang diberikan salam maka sepatutnyalah ia memberikan sekurang-kurangnya salam yang sama.
Firman Allah swt: “ Apabila kamu diberi salam dengan satu salam, maka balaslah salam itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. (QS. 4:86)
Inilah rahasia di balik salam itu. Salam bisa menjadi pengait hati satu sama lain karena di dalamnya terkandung doa sekaligus penghormatan. Kalau setiap orang bisa saling menghormati di jalan atau setiap kali bertemu, bukankah yang akan timbul adalah rasa cinta. Dan mencintai sesama termasuk salah satu takaran sejauh mana iman yang dimiliki seorang muslim.
Rasulullah saw bersabda: “ Tidak beriman seseorang di antara kamu sampai kamu mencintai saudaramu sebagaimana mencintai dirimu sendiri” (HR Bukhari)
Rabu, 31 Oktober 2007
Menyemai Cinta dengan Salam
Jumat, 26 Oktober 2007
Road Map to Halal Bi Halal DT 1428 H
Assalamu'alaikum wr. wb.
Salam Ukhuwah Silahturahmi !
Bulan keberkahan telah terlalui, Hari kemenangan telah terlewati
Semoga masih diberi kesempatan menemuinya kembali di tahun depan
Tali silahturahmi telah terajut, Kebersamaan telah terjalin
Dengan Halal bi halal semoga rajutan dan jalinan itu makin erat
Daarut Tauhiid akan mengadakan halal bi halal 1428 H !
Mau tau ramenya kayak apa ? Ya datang aja sendiri, ga usah bingung dan ragu
Kerinduan untuk saling bertemu, saling berkenalan dan bersilaturahmi sesamamember begitu membuncah. Halal bi halal ini, sungguh begitu dinantikan.
Bagi anda yang sulit datang ke acara MQS, inilah saatnya anda untuk terlibat langsung, mengenal dan merasakansecara langsung seperti apa MQS DT itu sesungguhnya.
Hari / Tanggal : Ahad, 28 Oktober 2007
Di : Mesjid DT II Jakarta, Jln.Suka Mulya Rt 001/09 Kampung Dukuh Desa, Serua Indah Ciputat, Tangerang-Banten.
Pukul : 09.00 – Selesai
(Bagi sahabat yang belum mengetahui lokasinya, ditunggu di DT Cipaku, hingga pukul 08.00, kita berangkat sama-sama, Insya Allah disediakankendaraan, karena itu wajib daftar)Acara : - Silaturahim dan Tausyiah serta halal bi halal
Ayo, kita hadiri bersama-sama acara kita ini.
Di samping menikmati acara yang disuguhkan oleh Daarut Tauhiid, kita akan saling berkenalan danbersilaturahmi.
JANGAN SAMPAI KETINGGALAN DAN RAGU !!!.
Jangan cuma di online email MQS aja, itu baru luar'-nya aja, apalagi bagi member baru.
Sebagai jaringan ilmu, mari bersilahturahmi secara offline di ajang Halal Bi Halal DT ini.
Rasakan kebersamaan, kehangatan dan keakrabannya !.
Mo lebih jelasnya lagi silahkan klik http://menujuqolbunsalim.blogspot.com/
Jazakumullah khoiron katsiiroo.
Wassalamu'alaikum, wr.wb.
Readmore »»
Salam Ukhuwah Silahturahmi !
Bulan keberkahan telah terlalui, Hari kemenangan telah terlewati
Semoga masih diberi kesempatan menemuinya kembali di tahun depan
Tali silahturahmi telah terajut, Kebersamaan telah terjalin
Dengan Halal bi halal semoga rajutan dan jalinan itu makin erat
Daarut Tauhiid akan mengadakan halal bi halal 1428 H !
Mau tau ramenya kayak apa ? Ya datang aja sendiri, ga usah bingung dan ragu
Kerinduan untuk saling bertemu, saling berkenalan dan bersilaturahmi sesamamember begitu membuncah. Halal bi halal ini, sungguh begitu dinantikan.
Bagi anda yang sulit datang ke acara MQS, inilah saatnya anda untuk terlibat langsung, mengenal dan merasakansecara langsung seperti apa MQS DT itu sesungguhnya.
Hari / Tanggal : Ahad, 28 Oktober 2007
Di : Mesjid DT II Jakarta, Jln.Suka Mulya Rt 001/09 Kampung Dukuh Desa, Serua Indah Ciputat, Tangerang-Banten.
Pukul : 09.00 – Selesai
(Bagi sahabat yang belum mengetahui lokasinya, ditunggu di DT Cipaku, hingga pukul 08.00, kita berangkat sama-sama, Insya Allah disediakankendaraan, karena itu wajib daftar)Acara : - Silaturahim dan Tausyiah serta halal bi halal
Ayo, kita hadiri bersama-sama acara kita ini.
Di samping menikmati acara yang disuguhkan oleh Daarut Tauhiid, kita akan saling berkenalan danbersilaturahmi.
JANGAN SAMPAI KETINGGALAN DAN RAGU !!!.
Jangan cuma di online email MQS aja, itu baru luar'-nya aja, apalagi bagi member baru.
Sebagai jaringan ilmu, mari bersilahturahmi secara offline di ajang Halal Bi Halal DT ini.
Rasakan kebersamaan, kehangatan dan keakrabannya !.
Mo lebih jelasnya lagi silahkan klik http://menujuqolbunsalim.blogspot.com/
Jazakumullah khoiron katsiiroo.
Wassalamu'alaikum, wr.wb.
Rabu, 24 Oktober 2007
"Tinggalkan yang haram, dapat yang halal"
Suatu malam yang hening, kelihatan seorang lelaki berjalan-jalan di sekitar Madinah dalam keadaan lapar. Dia berhenti di luar sebuah rumah kerana tercium bau makanan. Imannya belum cukup kuat untuk membuat pertimbangan yang sadar dalam memicu tindak tanduknya. Kerana terliur dengan makanan itu, dia menyusup masuk ke dalam rumah tanpa izin tuan rumah tersebut.
Melihat makanan yang menggiurkan di satu sudut rumah, dia segera mencapainya. Tetapi tiba-tiba dia teringatkan sesuatu. Kata-kata yang didengarnya daripada Rasulullah s.a.w dalam satu majelis ilmu di Masjid Nabi siang tadi terlintas dibenaknya. Rasulullah berpesan, “Barangsiapa meninggalkan yang haram, dia akan mendapat yang halal.” Mengingatkan kata-kata itu, dia tidak jadi untuk mengambil makanan tadi. Dia hendak segera pergi, tetapi ada godaan lain pula. Telah terlihat olehnya barang perhiasan. Kalau dia ambil, tentu tidak ada siapa tahu. Segera barang perhiasan itu digenggamnya. Namun sekali lagi niat jahatnya dimatikan.
Teringat lagi dia kepada pesan Rasulullah s.a.w, “Tinggalkan yang haram, dapat yang halal.”
Diletak kembali barang yang berharga itu. Haram mengambil barang milik orang lain. Namun, sebelum dia pergi…datang lagi satu godaan yang lebih besar. Dadanya berdebar kencang ketika melihat seorang wanita cantik sedang lena tidur di kamar peraduannya. Pintu kamar itu dilangkah masuk. Wanita itu didekatinya. Tangannya menggetar, peluh memercik membasahi tubuh. Nafsu membisikkan kata-kata indah untuknya. Berlaku perebutan nafsu dan bisikan kata-kata Rasulullah s.a.w, ” Tinggalkan yang haram, akan dapat yang halal.”
Akhirnya dia beristighfar dan perlahan-lahan pergi. Berkat pesanan Rasulullah s.a.w yang melekat di sanubarinya, dia berjaya mematahkan keinginan nafsunya. Kelegaan yang amat sangat terasa di hatinya ketika keluar dari rumah wanita tadi dan kemudian memijakkan kaki di Masjid Nabi.
Kerana berhasil dalam peperangan sengit mengalahkan nafsu yang mengajak kepada yang haram, dia diberi ketenangan yang luar biasa oleh Allah SWT. Seketika kemudian, subuh tiba. Selepas solat subuh berjemaah, lelaki itu merebahkan diri di masjid kerana terlalu mengantuk akibat berjaga semalaman. Ketika matahari telah meninggi, seorang wanita datang bertemu dengan Rasulullah s.a.w di masjid. Dia mengadu rumahnya dimasuki orang. Dia takut diganggu lagi, lalu memohon mendapakan seorang pengawal yang dapat menjaga harta bendanya. Setelah ditanya, rupanya si wanita itu seorang janda. Baginda memandang sekeliling kalau-kalau ada orang yang dapat menjaga wanita itu. Melihat lelaki yang sedang tertidur di suatu sudut masjid, baginda menemuinya. Ditanyakan siapakah gerangannya dan adakah dia telah beristeri. “Saya seorang duda,” jawab lelaki itu yang hidupnya kurang terurus selepas kematian isterinya. Baginda bertanya apakah kedua-dua janda dan duda itu bersetuju untuk dijodohkan. Mereka berdua tersipu malu.
Kerana terharu dengan pilihan Rasulullah s.a.w dan teringat perbuatannya malam tadi, lelaki itu tidak dapat menahan diri daripada menangis lalu menceritakan apa yang sebenarnya berlaku di rumah wanita tersebut. Lalu, dia bertaubat. Akhirnya Rasulullah s.a.w berkenan menikahkan lelaki dan wanita itu dengan disaksikan oleh para Sahabat. Demikianlah, berkat meninggalkan yang haram, dia mendapat yang halal sebagai gantinya. Kini, wanita cantik itu dan segala di dalam rumah itu menjadi halal baginya.
by www.ttuyup.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)